Senin, 04 Juli 2011

DISMINOREA

Nyeri Haid (Dismenorhoe)

Definisi
       Istilah Dismenore atau nyeri haid hanya dipakai jika nyeri haid yang sedemikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidup sehari-hari untuk beberapa jam atau beberapa hari (Simanjntak,1997). Patofisiologi dismenore sampai saat ini masih belum jelas, tetapi akhir-akhir ini teori prostaglandin banyak digunakan, dikatakan bahwa pada keadaan dismenore kadar prostaglandin meningkat.

       Kram, nyeri dan ketidaknyamanan lainnya yang dihubungkan dengan menstruasi disebut juga dismenore. Kebanyakan wanita mengalami tingkat kram yang bervariasi pada beberapa wanita, hal itu muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman ringan dan letih, dimana beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu menghentikan aktifitas sehari-hari.

       Pada saat menstruasi, Wanita kadang mengalami nyeri. Sifat dan derajat rasa nyeri ini bervariasi. Mulai dari yang ringan sampai yang berat. Untuk yang berat, lazim disebut dismenorrhoe. Keadaan nyeri yang hebat itu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.Penyebab nyeri berasal dari otot rahim. Seperti semua otot lainnya, otot rahim dapat berkontraksi dan relaksasi. Saat haid kontraksi lebih kuat. Kontraksi yang terjadi adalah akibat suatu zat yang namanya prostaglandins . Prostaglandins dibuat oleh lapisan dalam dari rahim. Sebelum menstruasi terjadi zat ini meningkat dan begitu haid terjadi, tingkat prostaglandin menurun. Hal ini dapat menjelaskan mengapa sakit cenderung berkurang setelah beberapa hari pertama haid.
Nyeri haid ada dua macam:
1. Nyeri haid primer
 Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan  berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid ini normal, namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, seperti stres, shock,penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.

2. Nyeri haid sekunder
 Biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan rahim yang dapat mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya.
Etiologi dan Gejala
Penyebab pasti dismenorhoe belum diketahui. Diduga faktor psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri. Dismenorhoe primer umumnya dijumpai pada wanita dengan siklus haid berevolusi. Penyebab tersering dismenorhoe sekunder adalah endometriosis dan infeksi kronik genitalia interna. Hingga baru-baru ini, dismenore disisihkan sebagai masalah psikologis atau aspek kewanitaan yang tidak dapat dihindari. Sekarang, para dokter tahu bahwa dismenore merupakan kondisi medis yang nyata, walaupun penyebabnya yang jelas masih kurang dimengerti. Kerja prostaglandin, zat seperti hormon yang menyebabkan otot-otot rahim berkontraksi, merupakan instrumen utama dismenore. Kadar prostaglandin sepertinya tidak berhubungan dengan tingkat dismenore; beberapa wanita terlihat memiliki kadar prostaglandin tinggi tanpa efek-efek sampingan, dimana yang lain dengan kadar normal menderita gejala yang berat. Faktor-faktor lain, termasuk perbedaan anatomi, kecenderungan genetik, dan stres, juga dapat memainkan peran.
Sebab-sebab yang bervariasi dari dismenore sekunder termasuk endometriosis (pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain dalam ruang panggul), fibroid atau tumor lain, dan infeksi pelvis.
Tanda gejala umum yang paling sering muncul yaitu :
 1. Nyeri pada daerah supra pubis seperti cram, menyebar sampai area lumbrosacral.
 
2. Sering disertai nausea, muntah
 
3. Diare
 4. Kelelahan
 
5. Nyeri kepala
 
6. Emosi labil
 Pre menstruasi syndrome
 PMS (pre menstruasi syndrome) atau gejala pre-menstruasi, dapat menyertai sebelum atau saat  menstruasi. Antara lain:
• Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah.
• Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam.
• Emosi menjadi labil. Biasanya kita mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan-perasaan negative
lainnya.
• Mengalami kram perut (dismenorrhoe).
• Kepala nyeri.
• Pingsan.
• Berat badan bertambah, karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak.
• Pinggang terasa pegal.

Cara mengatasinya :
Kalau kita mengalami PMS kita bisa melakukan hal-hal di bawah ini;

• Kurangi makanan bergaram, seperti kentang goreng, kacang-kacangan, dan makanan berbumbu,
     untuk mengurangi penahanan air berlebih.
• Kurangi makanan berupa tepung, gula, kafein, coklat.
• Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi, seminggu sebelum
  menstruasi.
• Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyak makan makanan atau suplemen
 yang mengandung zat besi agar terhindar dari anemia.

   Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit perut waktu
   Menstruasi
:
• Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa perut
 atau   pinggang bagian belakang).
• Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.
• Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
• Menggosok-gosok perut/pinggang yang sakit.
• Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi.
• Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
• Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asal dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar